Aku Rela Jadi Sansak Tinju dan Dipukuli Demi Kesembuhan Anakku
Selasa, 16 Desember 2014 11:00
Vemale.com - Seorang anak adalah segalanya
bagi orangtua. Tak jarang orang tua rela berkorban apapun demi anaknya.
Pengorbanan yang tiada batas ini pun dilakukan Xia Jun, seorang pria berusia 30
tahun asal Sichuan, Cina. Seperti dilansir dari stomp.com.sg putra Xia
Jun bernama Guo Guo yang berusia 2 tahun divonis menderita leukimia myeloid
akut. Dokter memvonis usianya tinggal dua setengah tahun lagi.
Keterbatasan biaya membuat Xia Jun memutar otak
mencari cara demi mendapatkan uang untuk pengobatan anaknya. Sebelumnya ia
telah mendatangi 3 rumah sakit dan telah dijadwalkan untuk melakukan
transplantasi sumsum bagi anaknya. Namun, biaya untuk transplantasi yang begitu
besar sejumlah 700 ribu yuan atau senilai 1,2 miliar rupiah. Akhirnya Xia
mencari cara untuk mengumpulkan uang dengan menjadi sansak atau karung tinju
hidup.
Aksi
Xia di depan stasiun | foto: copyright stomp.com.sg
Xia Jun memutuskan untuk berdiri di depan stasiun,
berbekal kardus yang ditempeli foto dan surat diagnosis putranya. Tak lupa ia mengenakan
kaos yang bertuliskan " karung tinju manusia, 10 yuan (Rp. 20 ribu) per
pukulan." Sejak aksinya yang unik ini, Xia memperoleh banyak bantuan dari
masyarakat. Xia juga mengaku bahwa banyak orang yang datang kepadanya sejak
aksinya diberitakan di media. Tak sedikit yang bersedia menyumbang karena
terharu dengan upaya Xia. Tidak diketahui apakah orang-orang ada yang tega
meninju Xia dan membayarnya.
Banyak orang yang baik hati datang ke rumah sakit
untuk melihat anaknya. Xia mengaku, dalam satu hari lebih dari 20 orang datang
kepadanya. Banyak dermawan yang memberikan bantuan. Ponselnya pun selalu
kehabisan baterai karena banyak orang meneleponnya untuk menanyakan kondisi
anaknya. Sejauh ini, Xia telah mengumpulkan uang sebanyak 800 ribu Yuan (Rp. 1,6
miliar), uang yang telah didapatnya ini melebihi kebutuhannya untuk mengobati
penyakit anaknya.
Setelah operasi, dokter Guo Guo mengatakan bahwa
kondisinya telah membaik, tetapi masih memiliki banyak tahapan sebelum
dinyatakan benar-benar sembuh. Selanjutnya Guo akan menjalani setidaknya 2,5
tahun untuk melampaui fase kritis hingga akhirnya benar-benar sembuh. Untuk
kelangsungan hidupnya di masa depan, sejumlah donatur siap memberikan pekerjaan
bagi Xia setelah pengobatan ini selesai.
Xia
menjenguk anaknya | foto : copyright stomp.com.sg
Dari kisah ini menunjukkan betapa besar pengorbanan
seorang ayah demi kesembuhan dan kesehatan anaknya. Semoga Guo selanjutnya
selalu diberikan kesehatan dan keluarga bapak Xia Jun dapat hidup bahagia.
Teori
Viktor Frankl
Viktor
Emil Franklin merupakan penggagas dari aliran logotherapy, dimana Viktor Frankl
dipengaruhi oleh teori Eksistensial. Teori dan terapinya lahir melalui
pengalaman Frankl saat menjadi tawanan di kamp konsentrasi NAZI. Dimana ia menyaksikan banyak orang yang mampu
bertahan hidup atau mati di tengah siksaan selama berada di sana. Terapi dari
Viktor Frankl dinamakan Logotherapy yang merupakan gabungan dari kata logos
yang berarti meaning (makna), yang berarti Logotherapy merupakan terapi yang
melampaui makna.
Menurut Frankl yang paling dicari dan diinginkan manusia dalam
hidupnya adalah makna,
yaitu makna yang didapat dari pengalaman hidupnya baik dalam keadaan senang
maupun dalam penderitaan. Selain itu juga, Frankl menggunakan istilah noos yang berarti
jiwa/pikiran, dan lebih mementingkan noodinamik, yaitu
ketegangan menjadi unsur penting baogi keseimbangan dan kesehatan jiwa
Landasan
Filosofi dari Viktor Frankl:
1. The
Freedom of Will ; hidup
memiliki makna (arti) dalam setiap situasi, bahkan dalam penderitaan dan
kepedihan sekalipun
Setiap orang selalu mendambakan
kebahagiaan dalam hidupnya dan kebahagiaan itu tidak datang begitu saja. Konsep
kebebasan berkeinginan (freedom of will), mengacu pada kebebasan manusia
untuk menentukan sikap (freedom to take a stand) terhadap
kondisi-kondisi biologis, psikologi, dan sosiokultural. Dalam pandangan
Logoterapi kebebasan disini adalah kebebasan yang bertanggung jawab agar tidak
berkembang menjadi kesewenangan.
2. The Will to Meaning ; setiap manusia memiliki kebebasan
yang hampir tak terbatas untuk menemukan sendiri makna hidupnya
Motivasi
dasar manusia yang tertuju kepada hal-hal dasar di luar diri individu itu sendiri
sehingga The Will to Meaning ini tidak bersifat self-centered (terpusat kepada
diri sendiri)
3. The
Meaning of Life ; setiap
manusia memiliki kemampuan untuk mengambil sikap terhadap penderitaan dan
peristiwa tragis yang tidak dapat dielakkkan lagi yang menimpa diri sendiri dan
lingkungan sekitar, setelah upaya mengatasinya telah dilakukan secara optimal
tetapi tidak berhasil
Jika seseorang
berhasil memenuhi the will to meaningnya,
maka ia akan mengalami hidup
yang bermakna (The Meaning of Life). Ini dapat ditemukan didalam
kehidupan manusia, dan merupakan suatu yang unik, personal, dan juga spesifik. The Meaning of Life
tidak dapat kita terima dari orang lain ataupun diberikan oleh orang lain,
sebab kita harus dapat menemukannya dengan diri sendiri kita.
Seperti yang dilakukan
oleh Frankl, kita harus menghadapi kondisi-kondisi eksistensi kita secara
bertanggung jawab dan bebas menemukan dalam kondisi-kondisi itu suatu maksud.
Kehidupan terus menerus menantang kita dan respon kita tidak dapat dilakukan
dengan berbicara atau berkontemplasi, melainkan dengan perbuatan-perbuatan,
yang mengungkapkan dengan jelas arti yang kita peroleh dalam kehidupan kita.
Sumber
Makna Hidup menurut Viktor Frankl:
1. Creative
Values
Makna
hidup seseoang hendaknya berasal dari berkarya, bekerja, menciptakan, dan
melaksanakannya karena seorang individu memang mencintai apa yang
dikerjakannya.
2. Experiental
Values
Bagaimana
seorang individu meyakini dan memahami kebenaran yang ada, nilai-nilai
keyakinan, keindahan, cinta kasih, serta keimanannya.
3. Attitudinal
Values
Bagaimana
seorang individu dapat mengambil sikap dan langkah yang tepat dan pasti
terhadap suatu peristiwa buruk yang menimpanya dan tidak dapat dihindarinya.
Analisis Kasus
Putra Xia Jun bernama Guo Guo yang berusia 2 tahun
divonis menderita leukimia myeloid akut. Dokter memvonis usianya tinggal dua
setengah tahun lagi. Keterbatasan biaya membuat Xia Jun harus berpikir mencari cara demi
mendapatkan uang untuk pengobatan anaknya. dengan menjadi sansak atau karung
tinju hidup adalah cara yang dipilih oleh Xia Jun demi mendapatkan biaya untuk
anaknya. Hal ini sesuai dengan konsep teori Viktor Frankl, yakni setiap
orang selalu mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya dan kebahagiaan itu tidak
datang begitu saja. Kesembuhan anaknya merupakan kebahagiaan dalam hidupnya dan
menuntutnya untuk menentukan sikap (freedom to take a stand)
terhadap peristiwa yang dialaminya.
Xia Jun bebas
untuk memilih apakah ia bertanggung jawab atas apa yang diderita anaknya atau
tidak. Tapi perannya sebagai seorang ayah ikut juga menentukan tindakannya.
Dimana sang ayah, punya kebebasan dalam bertanggung jawab untuk kesembuhan
anaknya yaitu dengan menjadi sansak tinju untuk publik. Walaupun jika
dipikirkan, masih banyak hal yang bisa dilakukan sang ayah untuk mendapatkan
biaya untuk pengobatan anaknya yang tidak memiliki resiko cukup besar untuk
dirinya sendiri. Dikarenakan menjadi sansak tinju untuk publik juga beresiko
cukup besar jika itu benar dilakukan. Namun ayahnya tetap memilih hal tersebut untuk
mempertanggungjawabkan kesembuhan anaknya. Memanglah benar seperti dalam konsep
The Freedom of Will
Kerelaan
Xia Jun menjadi sansak tinju didorong ataupun dimotivasi oleh suatu hal
yaitu adalah kesembuhan anaknya. Hal ini
sesuai dengan konsep The Will to Meaning.
Motivasi dasar manusia yang tertuju kepada hal-hal dasar di luar diri individu
itu sendiri sehingga The Will to Meaning ini tidak bersifat self-centered
(terpusat kepada diri sendiri).
Dengan
semua tindakan yang dilakukannya tersebut, Xia Jun mendapatkan hidup yang
bermakna. Kesembuhan dan kesehatan anaknya dan bisa tetap berkumpul bersamanya
menjadi suatu hidup yang bermakna baginya. Sebab, anak adalah segalanya bagi
orangtuanya. Makna hidup tersebut
ditemukan oleh sang ayah sendiri melalui tindakan untuk orang lain yakni
anaknya. Hal yang dia lakukan juga sangat unik yang ditunjukkan dalam tindakan-tindakan
Xia Jun. Xia Jun memutuskan untuk berdiri di depan stasiun, berbekal kardus yang
ditempeli foto dan surat diagnosis putranya. Tak lupa ia mengenakan kaos yang
bertuliskan "karung tinju manusia, 10 yuan (Rp. 20 ribu) per pukulan". Ini
sesuai dengan konsep The Meaning of Life
yaitu The Meaning of Life tidak dapat
kita terima dari orang lain ataupun diberikan oleh orang lain, sebab kita harus
dapat menemukannya dengan diri sendiri kita.
Dalam
teori Viktor Frankl dikatakan bahwa makna hidup diperoleh atau direalisasikan
dari 3 sumber yaitu creative values, experiental values, dan attitudinal Values. Xia
Jun mendapatkan makna hidupnya melalui usaha dan tindakan demi kesembuhan
anaknnya. Dimana dia melakukan hal itu semua dengan ikhlas demi kesembuhan anaknya.
Melakukan suatu hal dengan ikhlas dikarenakan dia mencintai apa yang
dikerjakannya. Seperti penjelasan creative values bahwa makna hidup seseorang
hendaknya berasal dari berkarya, bekerja, menciptakan, dan melaksanakannya
karena seorang individu memang mencintai apa yang dikerjakannya.
Xia
Jun mengambil sikap yang tepat atas peristiwa yang menimpa anaknya. Penyakit
yang diderita anaknya merupakan hal yang tak bisa dihindari. Seperti yang
dikatakan dokternya juga diperlukan operasi untuk anaknya dan umur dari anaknya
sendiri telah divonis tidak lama lagi. Biaya juga menjadi kesulitan yang tidak
bisa dihindarkan. Namun, tindakan ayahnya yang menjadi sansak tinju hidup bagi
publik menjadi suatu langkah dan sikap yang tepat. Seperti pada penjelasan attitudinal
values yakni bagaimana seorang individu dapat mengambil sikap dan langkah yang
tepat dan pasti terhadap suatu peristiwa buruk yang menimpanya dan tidak dapat
dihindarinya.
Dengan
demikian, dalam setiap keadaan termasuk dalam penderitaan sekalipun, kehidupan ini
selalu mempunyai makna. Kehendak untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama
setiap orang. Manusia juga memiliki kebebasan dan bertanggung jawab pribadi
untuk memilih, menentukan, dan memenuhi makna dan tugas hidupnya. Dimana hidup
yang bermakna tersebut dapat diperoleh dengan merealisasikan tiga nilai hidup
yaitu creativity value, attitudinal
value, dan juga experiental value.
wardalisa.staff.gunadarma.ac.id
http://m.vemale.com/inspiring/lentera/76684/aku-rela-jadi-sansak-tinju-dan-dipukuli-demi-kesembuhan-anakku
http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2012/05/12/logoterapi-makna-hidup-dalam-psikologi-viktor-frankl-462406.html