Pendidikan Orang Dewasa dengan Pendekatan Peer Learning

Pendidikan Orang Dewasa dengan Pendekatan Peer Learning

1. Judul program pembelajaran : “Meningkatkan Perilaku Prososial untuk Melahirkan Generasi Penerus Bangsa yang Humanis.”
            Secara garis besar topik yang akan dibahas dalam kegiatan belajar adalah tentang perilaku prososial. Perilaku prososial diartikan sebagai perilaku yang mau rela berkorban atau membantu orang lain tanpa pamrih. Perilaku sosial berkaitan dengan moral bangsa. Jika tingkat perilaku prososial dalam suatu masyarakat cukup tinggi, maka hal itu juga dapat menjadi indikator bahwa masyarakat tersebut memiliki standar moral yang baik. Selanjutnya, apabila masyarakat dari suatu negara memiliki perilaku sosial yang tinggi, maka masyarakat di negara tersebut akan dapat hidup dengan lebih damai karena masyarakatnya selalu siap sedia untuk saling membantu.
            Namun pada kenyataannya yang terjadi di negara Indonesia, perilaku sosial ini masih kurang dijiwai. Fenomena yang terjadi para remaja adalah justru lebih sering terlibat pada kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat (seperti bermain game online,clubbing, nongkrong di kafe dll) bahkan banyak juga yang terjerumus pada hal yang lebih ekstrim yaitu terlibat dalam tindakan kriminal (mengkonsumsi narkoba,bullying,tawuran dll ).
            Atas dasar fenomena yang terjadi pada remaja, kami ingin membuat suatu format belajar yang dapat mengenalkan serta meningkatkan perilaku prososial. Karena kami beranggapan kegiatan-kegiatan remaja yang kurang baik seperti yang telah disebutkan di atas, seharusnya dapat digantikan dengan kegiatan-kegiatan yang lebih positif sebagai perwujudan dari dorongan untuk melakukan perilaku prososial demi membantu sesama manusia.
            Untuk membuat pelajaran tentang perilaku prososial menjadi lebih menarik dan lebih mudah dipahami, maka kami merancang format belajar yang bervariatif dengan menggunakan beberapa alat bantu. Sehingga diharapkan dengan adanya variasi ini, peserta didik tidak mudah bosan.
2. Rancangan format belajar dalam pendekatan peer learning
Rancangan format yang kami bahas adalah yang berfokus pada seting peer learningPeer learning sendiri dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan belajar yang dilakukan bersama teman-teman. Atmosfer peer learning menawarkan nuansa informal dan lebih santai, namun tetap harus beorientasi pada tujuan belajar. Berikut kami uraikan rancangan format belajar dalam pendekatan peer learning :
Ø  Peserta belajar terdiri dari lima orang.
Ø  Kegiatan belajar dilakukan sebanyak lima kali pertemuan.
Ø  Dalam setiap pertemuan, salah satu peserta berperan sebagai tutor bagi peserta lainnya. Jadi, dengan lima kali pertemuan dan jumlah peserta sebanyak lima orang juga, maka setiap peserta berkesempatan menjadi tutor secara bergantian.
Ø  Peserta yang mendapat giliran sebagai tutor, menyampaikan materi pelajaran dengan topik perilaku prososial dan memimpin diskusi antar sesama peserta belajar.
Ø  Peserta yang mendapat giliran sebagai tutor, menyampaikan pelajaran dengan menggunakan alat bantu yang berbeda-beda.
Ø  Setelah peserta yang berperan sebagai tutor menyampaikan materi pelajaran, maka kegiatan selanjutnya adalah memimpin teman-temannya untuk berdiskusi mengeluarkan pendapatnya masing-masing yang berkaitan dengan topik yang diajarkan.
Ø  Pada akhir setiap pertemuan, setiap peserta belajar memberikan feedback kepada temannya yang berperan sebagai tutor.
3. Tujuan belajar
·         Tujuan operasional
Tujuan operasional dijelaskan sebagai barang atau sesuatu yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber-sumber yang ada sehingga program kegitan belajar dapat berjalan dengan efektif.
ü  Menyusun jadwal tentang waktu pertemuan dan siapa yang mendapat giliran untuk berperan sebagai tutor dalam setiap pertemuan.
ü  Menyediakan alat bantu belajar yang berbeda-beda dalam setiap pertemuan.
ü  Meningkatkan keterlibatan peserta dalam setiap diskusi yang dilakukan.
·         Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan adalah hal yang berkaitan dengan tentang apa yang perlu dipelajari untuk dijadikan acuan dalam meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kepentingan suatu lembaga ataupun bagi masyarakat.
ü  Meningkatkan pengetahuan mengenai topic perilaku prososial.
ü  Supaya kita mampu membedakan bentuk-bentuk perilaku prososial dalam masyarakat
ü  Menstimulasi peserta belajar untuk dapat berpikir kritis tentang perilaku prososial.
ü  Menstimulasi peserta belajar agar termotivasi melakukan perilaku prososial dalam kehidupan sehari-hari.
4. Alat bantu belajar
- Iklan
            Iklan yang digunakan adalah iklan yang mengandung perilaku prososial. Iklan akan di paparkan oleh tutor para pertemuan pertama, lalu akan dibahas secara bersama-sama oleh seluruh angoota kelompok.
- Gambar/lukisan
Tutor akan menampilkan lukisan yang berisikan perilaku prososial. Kemudian akan dibahas lebih lanjut mengenai unsur-unsur dalam lukisan yang berhubungan dengan perilaku prososial.
- Film
Tutor akan menunjukkan salah satu film yang berkisah tentang perilaku prososial. Lalu kelompok akan meresensi bagian-bagian mana yang menunjukkan perilaku prososial.
- Koran/majalah
Tutor akan menunjukkan sebuah artikel dalam berita yang menunjukkan bentuk nyata perilaku prososial dalam masyarakat, ataupun beritayang membahas artikel yang bertentangan dengan perilaku prososial.
- Lagu
Tutor akan memperdengarkan sebuah lagu. Lalu kelompok akan membahas bersama-sama mengenai lyric dalam lagu tersebut yang berhubungan dengan perilaku prososial.



 Kelompok 1
Anggota :
Irawati Sesilia (13-012) 
http://13012iss.blogspot.com/

Rizki Situmorang (13-074)
http://13074rs.blogspot.com/

Cynthia Christian (13-078)
http://13078cc.blogspot.com/

Sinta Meilastri (13-092)
http://journeywithpsychology.blogspot.com/

Andriani Buaton (13-104)
http://13104ab.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.