Andragogi dan Pedagogi

“Belajar merupakan proses perubahan perilaku yang relatif menetap dan merupakan hasil dari pengalaman” 

   Demikian pulalah yang terjadi pada hari ini. Seperti pada beberapa materi perkuliahan Psikologi Pendidikan yang sebelumnya, pada hari ini materi perkuliahan untuk mata kuliah yang satu ini juga tidak terdapat di buku referensi yang menjadi buku pegangan mahasiswa. Adapun materi perkuliahan hari ini tentang Andragogi dan Pedagogi. Dan dosen yang masuk ke kelas Psi. Pendidikan pada hari ini adalah Bu Dina. Saat Bu Dina masuk ke dalam kelas, beliau langsung menyuruh setiap mahasiswa untuk menyimpan berbagai buku yang ada di atas meja kami serta menyimpan gadget juga. Saya sudah memikirkan yang lain-lain. Ntah mungkin itu kuis. Lalu Bu Dina membagi selembar kertas dengan warna yang beragam kepada setiap mahasiswa. Dan ternyata, kami pada hari ini belajar sambil bermain. Di setiap kertas sudah terdapat tulisan yang mana tulisan di setiap kertas itu berbeda. Lalu Bu dina memberikan instruksi kepada kami untuk saling berkelompok sesuai dengan kertas yang dipegang oleh setiap mahasiswa. Dimana setiap kertas tulisan itu nanti akan menunjukkan kepada kami perbedaan dari Andragogi dan Pedagogi serta asumsi dari Andragogi dan Pedagogi dengan indikator-indikatornya. Beliau juga meberikan clue kepada mahasiswa. Seperti Andragogi merupakan sistem pembelajaran yang disesuaikan untuk kebutuhan orang dewasa. Identik dengan pendidikan orang dewasa. 

   Dengan clue yang sudah diberikan saya pun sebenarnya masih sedikit bingung. Apakah kertas yang saya dapatkan itu termasuk ke dalam perbedaan Andragogi dan Pedagogi ataukah masuk ke dalam asumsi salah satu dari keduanya. Mahasiswa yang lain juga begitu saya amati. Adapun tulisan yang terdapat di kertas yang pegang itu ‘pelajar merupakan sumber daya yang kaya untuk belajar’. Setiap mahasiswa pun mulai sibuk untuk mencari ke sana-sini dia masuk ke dalam kelompok yang mana dan juga sibuk menanyakan pendapat kalau kertas yang dia pegang itu masuk ke dalam kelompok yang mana kepada mahasiswa yang dia tanya tersebut. Hingga akhirnya dengan clue yang ditambahkan oleh dosen yang bersangkutan, setiap orang pun berhasil tersusun dalam kelompok yang seharusnya. Pengalaman belajar yang didapatkan pada hari ini benar-benar mencerminkan dari Andragogi. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Andragogi merupakan teori belajar yang dikembangkan untuk kebutuhan khusus orang dewasa. 

   Dalam pengalaman yang didapatkan dari perkuliahan hari ini sangat mencerminkan dari gaya belajar independen yang juga menjadi salah satu pembeda dari Andragogi dan Pedagogi. Dimana perkuliahan hari ini lebih mandiri. Mahasiswalah yang berusaha untuk mencari tahu perbedaan dari keduanya serta mencari tahu juga asumsi dari keduanya. Mahasiswa mencari tahunya dengan ikut terlibat dan berkontribusi dalam pembelajaran. Dimana setiap mahasiswa benar-benar dilibatkan secara aktif secara keseluruhan untuk mencari tahu perbedaan dari keduanya serta mencari tahu juga asumsi dari keduanya. Tanpa ada kemauan dari mahasiswa untuk terlibat dalam mencarinya, bisa saja tidak akan bisa diselesaikan permainan yang didesain oleh dosen. Dalam keterlibatannya juga setiap mahasiswa menjadi aktif. Hal ini sangatlah mendukung salah satu dari disiplin ilmu Andragogi, yaitu mengunakan metode pelatihan aktif. Keaktifan dari mahasiswa itu tampak dalam usaha dari kami untuk saling bertanya satu sama lain. Saling bertanya tersebut juga sudah mencerminkan salah satu pembelajaran yang aktif. 

   Dalam pembelajaran Andragogi dan Pedagogi pada hari ini juga tampak bahwa pembelajar mempengaruhi waktu dan kecepatan. Dimana peran mahasiswa sangat mempengaruhinya seperti pada kesiapan dan pemahaman mahasiswa. Dengan adanya permainan yang didesain oleh dosen yang bersangkutan untuk pembelajaran Andragogi dan Pedagogi, sangat mencerminkan juga dari pernyataan tentang Andragogi yaitu peserta dianggap sebagai sumber daya utama untuk ide-ide dan contoh. Dimana mahasiswa diangaap oleh dosen mempunyai sumber daya utama untuk ide-ide dalam menyelasaikan permainan tersebut. Jika kita melihat dari aspek asumsinya, perkuliahan pada hari ini juga membantu mahasiswa dalam menciptakan konsep diri yang mandiri. Serta perkuliahan hari ini juga lebih berpusat kepada konten masalah dari topik perkuliahan. Yaitu mahasiswa dapat membedakan dari Andragogi dan Pedagogi tersebut. Tampak juga pada saat mahasiswa dimintai untuk menjelaskan kembali dari permainan yang telah kami selesaikan tersebut, mahasiswa kerap membawa dirinya dengan pengalaman yang dia punya. Seperti dalam pemberian contoh mahasiswa menggunakan pengalaman yang dia punya untuk dapat menjelaskan lebih sederhana kepada mahasiswa yang lain. 
    Dan pada akhirnya, saya menyimpulkan bahwa perkuliahan yang hari ini kami jalani benar-benar mengajak kami setiap mahasiswa untuk langsung bisa melihat penerapan disiplin ilmu Andragogi. Serta kami juga dapat lebih mudah membandingkan antara Andragogi dan Pedagogi ketimbang jika hanya dijelaskan dengan metode ceramah ataupun diskusi seperti pada perkuliahan sebelumnya. Pengalaman pembelajaran yang benar-benar menarik buat saya untuk perkuliahan Psikologi Pendidikan kali ini. 
How about you ? I think it’s OK

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.