- Koefisien Korelasi Rank Spearman digunakan ketika dalam penelitian yang dilakukan kita ingin menguji apakah terdapat hubungan antara dua variabel dalam populasi
- Syarat-syarat dalam penggunaan koefisien korelasi rank spearman ialah :
Variabel
yang dikur berada dalam skala minimal ordinal, sehingga memungkinkan obyek yang
diteliti
dapat diberi jenjang atau rangking
- Adapun yang menjadi fungsi dari koefisien korelasi rank spearman ini ialah :
a. Untuk mengukur asosiasi antara 2 variabel
b. Untuk menguji hipotesis asosiatif
- Prosedur penggunaan tes binomial :
a.
Melakukan rangking observasi
terhadap variabel X mulai 1 hingga N dan variabel Y mulai 1 hingga N untuk
setiap subjeknya.
b.
Menghitung di dari setiap subjek dengan mengurangkan
rangking X pada rangking Y. Dan selanjutnya juga menghitung di2
dengan menguadratkan hasil di tersebut dan menjumlahkannya
untuk mendapatkan di2
c.
Menghitung korelasi spearman (rs
) dengan menggunakan formula sebagai berikut:
rs=1
-
|
d.
Untuk observasi berangka sama,
jika proporsi angka samanya besar maka dapat digunakan suatu faktor koreksi
dalam perhitungan rs dimana
proporsi nilai sama 20% dari seluruh kasus, maka rs dihitung
dengan menggunakan formula sebagai berikut:
rs=
|
dimana
𝜮 = - 𝜮Tx
𝜮 = – 𝜮Ty
e.
Hasil perhitungan yang
diperoleh bandingkan dengan tabel P
f.
Dalam
kasus sampel kecil (4≤N≥30), perhitungan dilakukan menggunakan
formula sebagai berikut:
rs=1 -
|
Hasil perhitungan yang diperoleh bandingkan dengan tabel P
g.
Dalam
kasus sampel besar (N≥10), perhitungan dilakukan menggunakan
formula sebagai berikut:
t = rsn
|
Hasil
perhitungan yang diperoleh bandingkan dengan tabel B
- Contoh soal :
1. Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat hubungan yang signifikan antara jam tidur (X) dengan IPK
seseorang (Y). Penelitian dilakukan terhadap 8 sampel yang merupakan mahasiswa
psikologi USU. Dari penelitian yang dilakukan, data yang berhasil dikumpulkan
adalah sebagai berikut :
Mahasiswa
|
Skor
|
||
Jam tidur
|
IPK
|
||
A
|
8
|
3.25
|
|
B
|
6
|
4.00
|
|
C
|
4
|
3.43
|
|
D
|
7
|
3.51
|
|
E
|
5
|
3.86
|
|
F
|
3
|
3.15
|
|
G
|
6.5
|
3.36
|
|
H
|
5.5
|
3.78
|
a. Rumusan
masalah : apakah terdapat hubungan yang
signifikan antara jam tidur (X)
dengan IPK seseorang (Y)?
b. HO
= tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara jam tidur (X) dengan IPK
seseorang (Y)
Ha = terdapat hubungan yang
signifikan antara jam tidur (X) dengan IPK
seseorang (Y)
c. Koefisien korelasi rank spearman dipilih
karena data yang diukur berada dalam skala ordinal dan kita ingin mengetahui
hubungan antara jam tidur (X) dengan IPK
seseorang (Y)
d. Ditetapkan
α = 0.05 dan N = 8
Mahasiswa
|
Rangking
|
di
|
di2
|
|
Jam tidur
|
IPK
|
|||
A
|
8
|
2
|
6
|
36
|
B
|
5
|
8
|
-3
|
9
|
C
|
2
|
4
|
-2
|
4
|
D
|
7
|
5
|
2
|
4
|
E
|
3
|
7
|
-4
|
16
|
F
|
1
|
1
|
0
|
0
|
G
|
6
|
3
|
3
|
9
|
H
|
4
|
6
|
-2
|
4
|
|
|
|
|
di2 = 82
|
rs=1
-
rs=1
-
= 0.03
e. Karena N=8 dan termasuk sampel kecil, maka kita
menggunakan tabel P. Dimana pada tabel P untuk N=8 dan α = 0.05 diperoleh rs=
0.643(satu sisi). Karena dalam pengujian ini menggunakan
hipotesis dua arah, maka rs
= 1.286
f.
Kesimpulan
rs tabel= 1.286 >
rs hitung
= 0.03, maka HO diterima.
Maka
dapat ditarik kesimpulan, bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jam tidur (X) dengan IPK seseorang (Y)
2.
Seorang peneliti ingin
mengetahui apakah terdapat hubungan antara usia seseorang
(X) dengan
tingkat turnover dalam perusahaan (Y).
Penelitian dilakukan terhadap 8
sampel yang merupakan karyawan
perusahaan di Medan. Dari penelitian yang
dilakukan, data yang berhasil
dikumpulkan adalah sebagai berikut :
Karyawan
|
Skor
|
||
Usia
|
Tingkat turnover
|
||
A
|
25
|
9
|
|
B
|
30
|
6
|
|
C
|
30
|
4
|
|
D
|
35
|
3
|
|
E
|
25
|
8
|
|
F
|
40
|
2
|
|
G
|
28
|
7
|
|
H
|
32
|
5
|
a. Rumusan
masalah : mengetahui apakah terdapat hubungan antara usia seseorang
(X) dengan tingkat turnover dalam perusahaan
(Y).
b. HO
= tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara usia seseorang (X) dengan
tingkat turnover dalam perusahaan (Y)
Ha = terdapat hubungan yang negatif antara usia seseorang (X) dengan
tingkat
turnover
dalam perusahaan (Y)
c. Koefisien korelasi rank spearman dipilih
karena data yang diukur berada dalam skala ordinal dan kita ingin mengetahui
hubungan antara usia seseorang (X)
dengan tingkat turnover dalam perusahaan (Y)
d.
Ditetapkan α = 0.01 dan N = 8
Karyawan
|
Rangking
|
di
|
di2
|
|
Usia
|
Tingkat turnover
|
|||
A
|
1.5
|
8
|
-6.5
|
42.25
|
B
|
4.5
|
5
|
-0.5
|
0.25
|
C
|
4.5
|
3
|
1.5
|
2.25
|
D
|
7
|
2
|
5
|
25
|
E
|
1.5
|
7
|
-5.5
|
30.25
|
F
|
8
|
1
|
7
|
49
|
G
|
3
|
6
|
-3
|
9
|
H
|
6
|
4
|
2
|
4
|
|
|
|
|
di2 = 162
|
𝜮 = - 𝜮Tx
= –
= 42 – 1
= 41
𝜮 = – 𝜮Ty
= – 0
= 42
rs =
=
= 2.95
d. Karena N=8 dan termasuk sampel kecil, maka kita
menggunakan tabel P. Dimana pada tabel P untuk N=8 dan α = 0.05 diperoleh rs=
0.643(satu sisi). Karena dalam pengujian ini menggunakan
hipotesis dua arah, maka rs
= 1.286
e.
Kesimpulan
rs tabel= 1.286 < rs
hitung = 2.95, maka HO ditolak.
Maka
dapat ditarik kesimpulan, bahwa terdapat hubungan yang negatif antara usia seseorang
(X) dengan tingkat turnover dalam perusahaan (Y)
1 komentar:
Itu kok usianya jdi 1,5 4,5 cranya gmna?
Posting Komentar